Bicara soal pemberian MPASI, jujur aku tuh super kuatir karena kakak-kakaknya dulu susah makan semua. Entah apa yang salah dengan cara pemberian makannya. Pokoknya dulu mas Deniz sama mas Zinan drama banget deh kalau soal makan.
Oya, keterlibatan aku dalam mpasi Deniz dan Zinan dulu bisa dibilang minim karena aku bekerja. Jadi yang masak dan nyuapin makan mereka adalah ibuku dan si teteh (pengasuh).
Aku berikhtiar MPASI Syafiq akan aku handle sendiri. Apalagi selama pandemi aku bekerja dari rumah (WFH) sehingga bisa mengawasi langsung.
Aku juga menyempatkan untuk ikut kelas persiapan MPASI dari Gaia Parenting selama 1 minggu di bulan November 2020. Tujuannya sih untuk update ilmu tentang MPASI biar nanti Syafiq makannya nggak pakai drama.
Tanda anak siap makan MPASI
Tumbuh kembang setiap anak tentunya berbeda ya. Meskipun begitu, ada beberapa ciri umum yang menunjukkan kalau anak sudah siap untuk memulai MPASI.Ini adalah beberapa ciri yang aku amati dari Syafiq, yaitu:
1. Sudah bisa meraih benda-benda yang ada di sekitarnya.
Syafiq sudah bisa mengambil benda seperti teether, bantal kecil, sampai smartphone bundanya mulai di usia 4 bulanan. Apalagi dia sudah bisa berguling dan tengkurap.
2. Memasukkan tangan dan benda ke dalam mulut.
Wah kalau yang ini Syafiq jago banget deh. Kecenderungan memasukkan benda ke mulut ini mulai terlihat di usia 3 bulanan.
Ketika Syafiq sudah bisa mengambil dan memegang benda dengan mantap, mulai deh dimasukin ke dalam mulut. Kadang teethernya pun digigitin kaya gemes gregetan gitu.
3. Kepala sudah tegak dan sudah mulai duduk sendiri.
Alhamdulillah Syafiq perkembangan motoriknya baik. Di usia 3-4 bulan, dia sudah mulai mengangkat kepala 45 derajat dan semakin tegak hingga 90 derajat di usia 6 bulan.
Saat ini Syafiq masih belum bisa duduk tegak. Setiap hari aku coba dudukkan dia dengan posisi tripod agar dia semakin terbiasa duduk.
Aku juga suka dudukin Syafiq di bangku bumbo seat (cuma yang aku punya ini merek Korea namanya Budsia) agar dia semakin terbiasa.
4. Menunjukkan ketertarikan ketika melihat orang lain makan.
Syafiq saat ini masih belum tertarik kalau lihat orang lain makan. Entah akunya yang kurang peka atau gimana.Jadi dia masih lebih senang ngenyotin jari sama teether. .
Ciri lainnya kalau bayi tertarik dengan suatu makanan adalah dengan mengecap lidahnya. Ciri ini pun sepertinya belum begitu terlihat di Syafiq.
5. Bayi tampak masih lapar meskipun sudah disusui.
Ketika berusia 5 bulan, Syafiq jadi tambah getol menyusu. Sesi menyusui jadi lebih panjang dan sering.
Awalnya aku sempat kuatir ASI aku kurang berkualitas dan tidak cukup. Sampai aku minum teh pelancar ASI Mama Bear. Aku juga memastikan pelekatan saat menyusui benar.
Tetapi setelah diobservasi semuanya, emang dasar anaknya aja yang kepingin nyusu terus. Dan memang sebentar lagi mulai MPASI.
Apa saja yang harus dipersiapkan untuk mpasi bayi 6 bulan?
Berkaca dari pengalaman MPASI Dulu waktu mas Deniz dan Zinan mulai MPASI, peralatan MPASI aku ya biasa aja. Kebanyakan peralatan yang digunakan ya yang ada di dapur aja.Ternyata, 10 tahun berlalu, peralatan untuk menyiapkan MPASI semakin beragam dan canggih. Kalau dulu aku hanya pakai food maker-nya Pigeon, sekarang ada lho digital food maker yang multifungsi. Cihuy banget deh.
Melihat banyaknya alat memasak MPASI, aku tidak mau tergoda. Sayang aja kalau udah dibeli terus nggak terpakai atau hanya terpakai sebentar.
Dari sharing session saat kelas persiapan MPASI dan juga masukan dari teman dan saudara, berikut ini adalah peralatan MPASI bayi yang aku gunakan.
1. Pisau dan talenan
Peralatan MPASI yang ada di urutan teratas adalah pisau dan talenan. Fungsinya ya tentu saja untuk memotong bahan makanan lah.
Kenapa pisau dan talenan untuk MPASI harus dibedakan dengan yang untuk masak keluarga? Tujuannya tentu agar bahan makanan yang akan diolah tidak tidak terkontaminasi bakteri atau bercampur rasa dari bahan makanan lainnya.
Awalnya sempat mau beli satu set pisau dan talenan yang unyu di e-commerce. Tapi pas baca reviewnya, aku jadi ragu. Soalnya banyak yang bilang bahannya tipis dan pisaunya mudah patah.
Walhasil aku pakai pisau yang ada di rumah aja deh. Kebetulan aku juga punya satu talenan yang jarang dipakai.
2. Pigeon Home Baby Food Maker
Food maker Pigeon ini emang legend sih. Aku punya ini sejak mas Deniz mulai MPASI dan kondisinya masih bagus. Tentunya dengan perawatan yang baik pula ya.
Food maker manual Pigeon ini juga punya fungsi lengkap mulai dari memarut (grater), menyaring, sampai untuk memeras buah. InsyaAllah terpakai semua komponennya.
Kekurangannya? Ini adalah food maker manual. Jadi lumayan memakan waktu juga untuk menyiapkan makan anak bayi.
3. Feeding set
Kalau dulu aku mudah tergoda imannya saat melihat produk makeup terbaru, sekarang imanku lemah kalau lihat alat makan anak.
Tapi dengan tekad baja kekepin dompet, aku meyakinkan diri kalau mangkuk dan piring MPASI dari feeding set Pigeon punya mas Zinan masih layak dipakai. Jadi aku nggak beli deh.
Alhamdulillah aku juga dapat feeding set Bebe dari si cantik baby Isla yang bisa dipakai bergantian.
Rencananya aku baru mau beli suction bowl feeding set kalau Syafiq udah gedean dan pintar makan.
4. Sendok makan silikon
Meskipun nggak beli mangkuk bayi, aku beli sendok makan silikon. Alasannya sih biar nanti pas sendoknya masuk ke mulut nggak sakit gitu.
Dan lagi-lagi, banyak banget produk sendok makan silikon yang super unyu dan gumush. Sampai aku bingung sendiri mau beli yang mana.
Akhirnya aku beli yang murah meriah aja dulu deh. Ini satu set harganya 10 ribu dan sudah ada sensor panasnya.
5. Food and fruit feeder
Salah satu penyelamat aku saat mas Deniz dulu GTM adalah food and fruit feeder. Jadi tinggal cemplungin potongan makanan/buah ke dalam feedernya, terus kasih deh ke anak bayi.
Dulu feeder punya mas Deniz dan Zinan terbuat dari bahan kain
6. Timbangan dapur digital
Tadinya aku tidak melihat pentingnya memiliki timbangan digital (soalnya dulu aku masakin MPASI buat mas Deniz dan Zinan ya asal cemplung aja).
Ternyata saat mengikuti kelas persiapan MPASI, penting banget untuk menakar berat bahan makanan.
Saat mengajukan proposal untuk beli timbangan dapur digital ke Ayah Adit, dia bilang: “Wah bagus tuh, bisa sekalian untuk nimbang kopi.”
Setelah bertapa selama nyaris 2 minggu, aku memutuskan untuk beli timbangan dapur digital Taffware di Jakarta Notebook.
7. Wajan
Melihat kondisi wajan di rumah yang sudah tidak layak, aku kembali mengajukan proposal untuk beli wajan ke Ayah Adit.
Dengan rayuan maut kalau masakan pasti lebih enak dan nggak pakai drama lengket, proposal ini langsung disetujui.
Pilihanku jatuh pada Bolde Blackpink Set dengan harga 350 ribuan yang bahannya granit. Anyway, ini wajan bukan merchandise-nya teteh Lisa dkk ya.
8. Panci enamel
Saat rumah direnovasi tahun lalu, banyak peralatan masak aku yang rusak, salah satunya adalah panci kecil.
Jadi untuk peralatan MPASI bayi, aku beli panci enamel Kedaung yang ukurannya pas untuk masak menu makanan bayi 6 bulan.
Harga panci enamel Kedaung ini juga terjangkau, sekitar 35ribuan untuk diameter 14cm. Oya, aku belinya di official store Kedaung di Shopee.
9. Food container
Di awal tahun 2020 aku mulai menerapkan food preparation untuk masak. Bahan masakan biasanya aku simpan di wadah kotak thinwall dan food container.
Beberapa food container yang aku punya adalah IKEA Pruta dan Callista (lupa serinya). Satu set-nya terdiri dari berbagai ukuran. Untuk food prep, aku menggunakan ukuran sedang dan besar. Kotak ukuran kecilnya biasanya aku pakai untuk menyimpan sambal/bumbu inti.
Rencananya, kotak ukuran kecilnya akan aku pakai untuk menyimpan bahan MPASI di freezer.
10. Blender
Lastly, tentu saja blender! Sejak Syafiq usia 4 bulan, banyak sekali godaan untuk membeli blender dan food processor.
Beberapa produk food processor incaran aku adalah Mitochiba (yang sering banget dipakai sama food blogger) dan hand blender.
Sebetulnya aku punya dua blender di rumah, Blender Philips Duravita Tritan dan satu lagi merek nggak jelas.
Yang merek tidak jelas ini mata pisaunya sudah tidak tajam. Dan sampai sekarang aku nggak nemu yang jual spare part-nya.
Kalau blender Philips sih tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. Sayang saja seri Tritan Jar ini nggak kompatibel dengan extension food processornya Philips.
Lalu apakah aku beli blender?
Kuputuskan untuk menunda dulu beli blendernya dan menggunakan apa yang ada di rumah aja. Semoga aja nanti ada rezeki bisa beli baru atau ada yang mau ngasih #eh
***
Itu dia perlengkapan mpasi bayi yang aku siapkan untuk Syafiq. Nggak nyangka ternyata banyak juga ya?
Gimana dengan moms nih? Apa peralatan mpasi andalan moms? Boleh dong kasih bocorannya.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus